Pemdes Desa Beleke Studi Tiru Pengelolaan Sampah Di Desa Penglipuran Bali

  • Jul 08, 2023
  • Admin Desa Beleke

Dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan sampah di Desa Beleke, Kepala Desa Beleke bersama seluruh Kepala Dusun se Desa Beleke, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa melaksanakan kegiatan kunjungan sekaligus Studi Tiru ke Desa Penglipuran Kec. Bangli, Kab. Bangli, Bali.

Dipilihnya Desa Penglipuran karena desa tersebut terkenal dengan pengolahan sampahnya yang baik dan sering mendapatkan penghargaan di tingkat Nasional dan Internasional. Bahkan Desa Penglipuran berhasil mendapatkan predikat  desa terbersih ke 3 di dunia menurut Green Destination Foundation.

Kunjungan yang diselenggarakan selama 3 hari pada Senin-Rabu (03-05/07/2023) dipimpin oleh Kepala Desa Beleke, Islahudin, S.IP. Kedatangan rombongan diterima langsung  oleh I Ketut Budiarse selaku Tokoh Adat Desa Penglipuran.

Dalam sambutannya I Ketut Budiarse menerangkan bahwa bagaimana cara Desa Penglipuran menjadi desa yang bersih. Desa Penglipuran menanamkan 3 hal dalam masyarakatnya dalam menjaga kebersihan, yaitu:

  1. Gotong Royong, Warga di Desa Penglipuran setiap bulannya mengadakan gotong-royong dalam membersihkan sampah.
  2. Kesadaran Masyarakat, Masyarakat Desa Penglipuran memiliki kesadaran yang tinggi dalam menjaga kebersihan di lingkungannya.
  3. Rasa Memiliki, Dengan adanya rasa memiliki setiap warga Desa Penglipuran akan menjaga wilayahnya biar tetap bersih.

Selain itu dalam pengelolaan sampah pemerintah Desa Penglipuran bekerjasama dengan pemerintah daerah dan Bank Sampah setempat dalam mengolah sampah menjadi lebih berharga dan bernilai ekonomis tinggi seperti kerajinan dan pupuk organik.

Sementara Kepala Desa Beleke mengatakah bahwa kedatangannya di Penglipuran ini karena mengetahui dari berbagai media dan internet bahwa Penglipuran merupakan desa terbersih ke 3 di dunia dan  mempunyai manajement pengolahan sampah yang bagus.

"Untuk itu Kami bertekad untuk studi tiru ke Penglipuran ini dengan maksud agar dapat mentransfer ilmu pengolahan sampah itu. Karena permasalahan sampah di wilayah kami belum dapat ditangani dengan baik, bahkan selama ini hanya dibuang dan dibakar begitu saja". kata Islahudin.

Untuk itu katanya lagi, kami sangat berharap kedatangan kami disini dapat melihat dari dekat cara pengolahan sampah agar nantinya hal tersebut dapat kami terapkan di wilayah kami dan membawa manfaat yang besar.

Usai penerimaan dan diskusi, dilanjutkan dengan melihat dari dekat kehidupan masyarakat Desa Penglipuran dan cara mereka mengelola sampah.